Langsung ke konten utama

H-10 awal baru

 8/4/2021

Harusnya bia nulis lebih awal, karena mumpung semangat belajar, gaskan hari ini aja.

Kemarin pagi udah semangat magang, agak canggung first time bro untung kakaknya baik"

Canggung masalah ujian praktik bakal kaya gimana, harapan dinas, harapan kampus, sama harapan mahasiswa beda total.

Tengah hari istirahat makan asam lambung naik malah mual"

Yaudah yg penting keisi dikit, balik ngantor hepi.

Diisi rutinitas zoom dan latihan-latihan lain.

Ketiduran ketinggalan zoom sejam, yaudah nonton baru kumpul nyawa dah dikasih soal.

Hasilnya ga mengecewakan amat, tapi kalo realitis masih kurang.

Tidur lah...

Bangun" zoom pagi" yekan wkwk.

Dari kemarin malam udah ngerasa ganjil.

Mikir kek, kenapa pada bisa liburan aku harus berhadapan sama ginian?

Sudah berusaha dan berdamai dengan kejadian yang lalu

Masih dibayangi trust issue



Insekyur latihan soal salah mulu, TO skor gitu" aja.

Udah ga yakin, jurusan tujuan kuotannya dikit.

Bingung, pengen liburan atau belajar. Mungkin memang nambah pemahaman, tapi gada jaminan bakal lolos juga, even masih ada jalur mandiri yg makin gak yakin karena peminatnya banyak sekali, UTUL UGM buanyak bahkan 2019 itu sampai kota jogja lumpuh karena macet gila.

Nambah beban kuliahan masalah tugas dari kampus dan ujian praktik dari dinas makin pusyang.

Mikirnya kaya harus ngalahin salah satu, misal UTBK dikorbankan ya malah kecewa berkepanjangan, kalo ujian apa adanya misal ga dapet SBMPTNnya juga sedih kenapa harus mencoba mending fokus kuliah.

Bingung sekali rasanya.

Sedih rasanya kek pengen nangis tapi juga ada rasa kasian juga, ngerasa cuma jadi beban, gagal terus di banyak aspek kehidupan, punya pencapaian impactnya juga ga sebanding dengan usaha dan ga menguntungkan apa-apa yang ada aku harus keluar duit padahal kebutuhan banyak yang sebenarnya lebih penting.

Ngerasa gaguna, like kayaknya abis UTBK sama magang harus buru-buru balik ke psikolog buat maintain kesehatan mental, karena kalo dibiarin juga ga bagus, semoga ada rejeki.

Pencapaian tanpa pengakuan kata orang-orang hanya omong kosong, uang aja bernilai karena disepakati dalam suatu masyarakat negara sebagai alat transaksi. Lu kalo emg jago tapi gada legitimasi minimal sertifikat keahlian juga dikira bodong, even aslinya pinter beneran. Itulah alasan intelektualitas muncul, di sisi lain biar orang bersikap rasional dan logis tapi di sisi lainnya juga ada masalah dimana orang kalo jago harus ada pengakuan dulu. Validasi memang perlu tapi menurutku rumit aja buat saat ini, mungkin di Indonesia aja belum nemu aku sistem yang lebih mudah tentang validasi.

Tapi juga udah sekaligus belajar jadi seorang prokopton, orang yang selalu punya progres, utamanya buat mempelajari etika stoa. Seharusnya aku tidak serapuh ini juga, masa masih rapuh udah belajar seperti "elang", ambil sudut pandang ketiga, kita melihat diri kita bersama berbagai masalah yang timbul sebagai orang ketiga, dari kejauhan di atas bagaikan seekor elang. Aku tidak punya kendali atas masalah yg muncul dari luar, tapi aku punya kendali dalam bersikap menghadapi permasalahan itu.

Semoga masih diberi terus tenaga biar bisa survive sampai tes dan setelah tes.

Dirumah digangguin terus, diribetin terus.

Tidak ada support system, gada kawan ngobrol yg enak.

Yasudah tulisan ini cukup mewakili isi kepala saat ini.

self talk & writing help me much

baru suka lagu sheila on 7 which itu lagu tahun 2000an, baru lahirr.

biar semangat buat jadi pejantan tangguh kaya lagunya wkwk.

Semangat, Arya! Pasti bisa melewati ini kok, hasil mah diluar kendali kamu, yang penting usaha dan doa.

Komentar

  1. Bener2 kata2 "tidak lulus " itu merupakan sebuah penolakan yg paling menyakitkan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memelihara Imajinasi

 03-02-2024 Saya tahu bahwa orang-orang selalu berusaha untuk optimis, menghadapi segala masalah dengan percaya diri dan yakin selalu ada harapan meskipun kenyataan memberikan tanda bahwa tidak ada kemungkinan lain selain berhenti, menyerah, atau gagal. Kita selalu diberikan kata-kata bahwa kita bisa menangani semua hal, selalu dapat berkembang dan belajar agar menjadi pintar. Padahal, kita juga mengalami stuck, selalu mengalami kegagalan, bahkan tak jarang kita juga selalu sakit. Rasa yakin itu kemudian tetap ada sekalipun gagal ada di depan mata, sekalipun orang lain tidak percaya dan memang kenyataannya tidak seperti itu, orang pasti akan menunjukkan bahwa kitalah yang salah. Sedikit kata penganatr yang ngelantur sebelum membahas inti dari tulisan ini, yaitu tentang memelihara imajinasi. Merefleksikan proses kemarin selama perkuliahan, khususnya prakitkum, saya banyak menemukan hal-hal yang menunjukkan bahwa saya memang tidak sepintar yang saya bayangkan. Pada posisi itu, saya m...

Raungan dalam hening

 . Hi, Arya kembali lagi. Bakal certia dikit tentnag keresahan sejauh ini. Aku sendiri merasa kurang percaya diri dan cukup insecure sejak kecil, bahkan mungkin sejak TK atau sebelum sekolah. Aku orangnya cukup pendiam dan pemalu sejak dulu. Di TK, aku ga begitu aktif dalam kegiatan, kurang interaktif juga dengan teman-teman lainnya. Di lingkungan rumah, aku juga cukup terbatas, banyak aturan dari wali yang mengasuh. Aku merasa memiliki kebebasan yang kurang dibanding yang lain, meskipun aku kadang cukup penakut untuk mencoba hal baru seperti teman yang lain. Aku dikenal dari dulu memang nggak keren, kurang update soal tren-tren yang sedang diikuti anak-anak seumuranku. Aku justru malah sering dimanfaatkan atau ditipu ketika ingin belajar atau ikut bermain mengikuti tren bersama teman.Sejak SD, aku juga memang jarang memiliki teman. Di TK pun hanya kenal beberapa dan tidak begitu akrab, paling hanya akrab ke 1 2 anak saja. Aku juga sudah tidak akrab lagi dengan keduanya, setidaknya...

Disconnected from the world

 ... Lagu yang cukup relate, beberapa liriknya aja sih dan maknanya yang cukup 'kena'. Lagunya keshi - LIMBO yang biasa dipake buat konten karena liriknya bagus dan nadanya mungkin banyak disuka cewe hahaha. Ada bagian lirik yang maknanya kurang lebih: Kita mungkin punya mimpi atau aspirasi, tapi malah jatuh ke dalam hal berulang untuk tidak melakukan apapun dalam mencapai itu. Kita selalu merasa bersalah atas diri kita karena tidak berupaya dan merasa upaya yang dilakukan hanya akan sia-sia karena tidak berdampak atau upaya yang kita lakukan tidak ada gunanya. Ya itu kurang lebih apa yang dialami sejauh ini. Gatau kenapa, beberapa waktu ini cukup membuat perasaan ketidakterhubungan diri ke lingkungan kuat. Beberapa info di perkuliahan banyak yang terlewat, sering ngehang kalo ngobrol sama teman, banyak ga nyambungnya. Di akademik, banyak materi yang seharusnya ingat jadi lupa, suka bengong dan sulit fokus ketika kelas. Banyak yang lain punya peran di kampus, punya kerjaan yang...