.
Endgame bukan berarti akhir dari segalanya, bahkan justru ini bisa memicu hal yang baru.
Susah sekali rasanya menguatkan diri. Harapan terakhir punya support system yang bagus, yang paling mudah yaitu dari orang-orang terdekat juga telah hangus. Hidup tidak punya bekal apa-apa, tapi dituntut untuk menjadi lebih baik. Harus mengusahakan semuanya sendiri, meskipun seharusnya butuh orang lain. Namun, tetap dipaksakan untuk mengerjakan sendiri.
Harus percaya sama siapa lagi. Doa yang sering terucap juga tidak bisa meneguhkan hati. Rasanya tetap dilema, ragu, tidak yakin atas keputusan yang diambil. Berusaha untuk diri ini yakin, tapi yang ada malah pusing dan stres. Karena jujur dalam hati ya tetap tidak yakin saja. Mungkin dampak dari ingatan masa lalu, yang tidak melalui sistem tebang pilih mengikuti arah pelestarian diri.
Semakin dekat, semakin rekat. Tidak ada waktu yang ingin terlewat. Cukup pasrahkan dan berusaha kuat.
Setelah melewati penat, bergelut dengan berbagai pekerjaan dan vakansi. Sudah terduga sebelumnya bahwa UTUL UGM hadir awal juni, karena akhir mei belum ada informasi juga. Jam 9 Pagi Tanggal 2 Juni informasi mulai dipublikasi. Alangkah kaget melihat tanggal ujian karena ternyata tanggal ujian UTUL UGM tumbukan dengan berbagai Ujian Mandiri lainnya. Terlanjur daftar SIMAK UI tida menyurutkan keikutsertaan. Tetap semangat meskipun realitanya tidak benar-benar siap. Ujian SIMAK UI butuh penunjang yang matang. Tidak sekedar hanya bermodal internet dan gadget saja. Begitu rumitnya perjuangan, perjuangan untuk meraih cita-cita di titik darah penghabisan kali ini. Masih kurang yakin dibalik angka empat belas itu. Tentunya ini masih berlanjut, tidak seperti yang dikatakan oleh judul.
Tiga puluh, waktu untuk pulih yang sekaligus ke-21. Semoga dari waktu itu, dapat memberi buah tangan yang berharga. Misalnya dibalik empat belas terdapat langit cerah tanpa halangan sedikitpun. Tidak ada yang perlu diakhiri, tidak perlu pula untuk ragu memulai, karena sejatinya hidup kita tidak bisa ditunda dan dihalangi untuk terus maju dalam memulai sesuatu.
Setelah tulisan ini, penulis belum yakin akan ada tulisan lanjutan.
Semoga penulis tetap berkebudayaan sehingga punya waktu dan tempat, serta pemikiran untuk melanjutkan tulisan di blog ini.

Komentar
Posting Komentar